Cara Membuat Pondasi Rumah Kokoh dan Minim Biaya

 

Cara Membuat Pondasi Rumah Kokoh dan Minim Biaya


Rumah yang bagus biasanya hanya dilihat dari ukurannya yang besar dan fasadnya yang mewah. Ada beberapa orang atau masyarakat secara umum yang menilai sebuah rumah dari banyaknya tingkat lantai yang dimiliki oleh rumah tersebut.

Hal ini merupakan hal yang wajar dan memang indikator seperti itu tampak langsung di depan mata. Namun sebenarnya, kekuatan atau seberapa kokoh rumah tersebut sangat ditentukan dari pondasi rumah itu.

Suatu pondasi yang bagus akan membuat itu kokoh untuk tetap berdiri dari gangguan pada tanah tempat rumah itu berdiri. Kemungkinan pergeseran tanah akibat kepadatan tanah atau bencana alam seperti gempa dapat ditanggulangi oleh pondasi rumah yang bagus dan kokoh sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang hebat pada seluruh bangunan.

Masalah yang paling umum terjadi pada sebuah bangunan adalah

- Munculnya retak rambut pada tembok bangunan. Lebih parah lagi, retak rambut ini bisa berubah menjadi crack yang cukup parah dan harus segera diperbaiki.

- Kualitas tembok yang rendah, hal-hal seperti keretakan pada bangunan ini sangat mungkin disebabkan juga karena pondasi yang tidak dapat menahan pergeseran tanah. Bahkan, saking buruknya pondasi sebuah rumah, bisa saja rumah akan roboh dalam jangka waktu yang sebentar saja.

Anda tentu saja tidak menginginkan rumah Anda cepat roboh. Oleh karena itu, penting Anda ketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang sangat mempengaruhi pondasi rumah yang bagus dan kokoh. Berikut ini beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk membuat pondasi yang bagus dan kokoh.

1. Jenis Bangunan

Pada konteks kali ini, yang dimaksud dengan jenis bangunan pada rumah adalah apakah bangunan rumah tersebut merupakan bangunan bertingkat atau bangunan yang tidak bertingkat.

Bangunan dua tingkat (bangunan yang terdiri dari dua lantai) tentunya lebih membutuhkan pondasi rumah yang lebih besar dan kuat daripada bangunan yang tidak bertingkat (bangunan yang hanya memiliki satu lantai saja).

Hal ini perlu diperhatikan karena beban bangunan yang harus ditopang oleh pondasinya berbeda. Dalam hal ini, tentu saja beban bangunan dua tingkat lebih berat daripada bangunan yang tidak bertingkat.


2. Keadaan Tanah

Keadaan tanah dimana rumah tersebut dibangun juga menjadi faktor kuatnya pondasi rumah. Rumah yang dibangun di atas tanah yang tidak padat seperti tanah bekas persawahan tentunya memerlukan pondasi yang lebih dalam daripada bangunan yang dibangun di atas tanah yang padat.

Dengan memperhatikan kedua faktor diatas dan tentunya melibatkan faktor biaya, maka ada beberapa jenis bahan pondasi rumah yang dapat digunakan untuk menghasilkan pondasi rumah yang kokoh dan murah. Berikut ini jenis bahan pondasi rumah beserta cara membuat pondasi tersebut.


Jenis Bahan Pondasi

1. Pondasi Batu Kali

Batu kali menjadi bahan yang umum digunakan untuk membuat pondasi rumah. Selain mudah pengerjaannya, pondasi batu kali memakan biaya yang cukup relatif murah.

Caranya membuat pondasi batu kali ini cukup mudah. Anda cukup menyusun batu kali dan merekatkannya dengan campuran semen pasir.

Walaupun terkesan mudah, namun Anda tidak boleh menggunakan pondasi rumah jenis ini untuk bangunan rumah yang bertingkat. Hal ini disebabkan karena jenis pondasi batu kali ini tidak mampu menahan beban untuk bangunan bertingkat.

2. Pondasi Cakar Ayam

Sesuai dengan namanya, pondasi ini terbentuk dari besi beton yang dibentuk seperti cakar ayam. Pondasi ini biasanya digunakan untuk tanah yang lembek atau tanah tidak padat strukturnya.

Dengan pondasi ini, maka tanah yang lembek tersebut ditimbun agar bisa sampai menjadi bagian tanah yang padat. Pondasi cakar ayam tergolong pondasi yang cukup kuat, sehingga bisa digunakan untuk bangunan bertingkat.

3. Pondasi Plat Beton Lajur

Pondasi ini berisi tulang dari plat beton dengan ukuran pondasi lajurnya sekitar 70 cm sampai 120 cm. Walaupun pondasi ini kuat dan tahan goncangan, pondasi ini memiliki kelemahan dalam hal pembuatannya yang agak lama karena harus membuat cetakan dan bekisting terlebih dahulu.

4. Pondasi Sumuran

Pondasi ini dilakukan dengan mengecor langsung batu belah dengan beton di tempatnya. Biasanya, tanah tempat rumah dibangun harus digali terlebih dahulu dengan ukuran diameternya sekitar 60 cm sampai 80 cm, dengan kedalamannya sekitar 8 meter.

Pondasi rumah jenis ini pun juga tergolong kuat. Biasanya, pondasi ini digunakan untuk membuat bangunan bertingkat yang berada di lahan yang sempit.


Setelah Anda mengetahui faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan pondasi rumah dan jenis pondasinya, maka Anda bisa mengerjakan pondasi rumah tersebut secara sendiri.

Dalam pengerjaan pondasi rumah ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya pengerjaan menjadi efektif, hemat dan berkualitas. Berikut ini hal penting yang perlu Anda perhatikan dalam mengerjakan sebuah pondasi rumah.


Hal Penting Dalam Pondasi Rumah

1. Perhatikan Kedalaman Galian Pondasi

Dalam membuat pondasi rumah, Anda harus memperhatikan kedalaman dari galian pondasi tersebut.

Hal ini perlu diperhatikan karena jika kedalamannya kurang, atau galiannya terlalu dangkal, maka pondasinya akan menjadi kurang kuat dan mudah mendapat pengaruh akibat pergerakan tanah. Pastikan pondasinya mencapai kedalaman tanah padat.


2. Perhatikan Perbandingan Semen dan Pasir

Perbandingan semen dan pasir menjadi suatu hal yang sangat mempengaruhi kualitas pondasi, terutama apabila pondasinya menggunakan jenis pondasi batu kali. Biasanya perbandingan antara semen dan pasir yang paling umum digunakan adalah 1:5, dengan 1 untuk semen dan 5 untuk pasir.

Jumlah pasir yang terlalu berlebih akan membuat daya rekatnya berkurang sehingga pondasi tidak kokoh. Begitu sebaliknya, jika semen yang digunakan terlalu banyak, maka biaya yang diperlukan untuk membuat pondasi akan jauh lebih besar, walaupun pondasi yang dihasilkan memang jadi lebih kuat.


3. Pasang Stek Besi

Hal ini perlu Anda perhatikan bagi Anda yang memasang pondasi batu kali. Pada pondasi batu kali, Anda harus memasang stek besi untuk dikaitkan dengan besi sloof.

Perhatikan juga ukuran besi yang akan digunakan sebagai tulangan. Jika Anda memilih pondasi cakar ayam untuk rumah Anda, maka gunakanlah besi yang berukuran 12 mm sebagi tulangannya.


4. Perhatikan Mutu Beton

Mutu beton juga harus diperhatikan dalam membuat pondasi rumah. Biasanya dalam membuat mutu beton perlu perbandingan antara jumlah semen, jumlah pasir, dan jumlah kerikil. Biasanya perbandingan antara semen, pasir, dan kerikil yang digunakan adalah 1 : 2 : 3.


5. Perhatikan Tulangan Pondasi

Agar kekuatan pondasi dapat terjamin, maka Anda harus memastikan tulangan pondasi benar-benar menyatu dengan tulangan kolom struktur. Tulangan pondasi ini pun juga tidak boleh sekadar menyatu, ia harus benar-benar menyatu dengan tulangan kolom struktur hingga ke bagian atas bangunan.

Komentar